AMBON, Siwalimanews – Visi Gubernur Murad Ismail dan Wakil Gubernur Barnabas Orno untuk menjadikan RSUD dr M Haulussy sebagai rumah sakit bertaraf internasional, kini hanya isapan jempol semata.

Hal ini diperparah dengan penunjukan Nazaruddin sebagai direktur rumah sakit milik pemerintah oleh Gubernur Maluku Murad Ismail yang tidak memiliki kemampuan untuk mengelola manajemen RSUD.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku Rovik Akbar Afifudin menegaskan segudang persoalan yang terjadi di RSUD Haulussy hari ini diakibatkan karena Pemerintah Provinsi Maluku salah dalam melakukan penempatan direktur RSUD Haulussy.

“Sejak awal kita sudah ingatkan agar menempatkan orang sebagai direktur harus mengetahui visi besar gubernur untuk menjadikan RSUD sebagai RS bertaraf internasional, tapi yang ada saat ini tidak punya kapasitas untuk memimpin rumah sakit,” kesal Rovik kepada wartawan di Baileo Rakyat Karang Panjang, Kamis (27/4).

Rovik mengungkapkan ketidakmampuan Nasaruddin dalam memimpin RSUD Haulussy terbukti dengan begitu banyak alat kesehatan yang hingga saat ini belum dioperasikan untuk kepentingan masyarakat.

Baca Juga: DPRD Desak Gubernur Definitifkan Sejumlah Pimpinan OPD

Padahal alat-alat kesehatan yang saat ini telah dimiliki RSUD Haulussy dibeli dengan anggaran miliar rupiah yang mestinya dioperasikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Selain itu, adanya sistem manajemen RSUD yang sejak awal diharapakan dapat memaksimalkan proses pelayanan dari manajemen RSUD Haulussy ternyata hingga saat ini pun tidak berjalan walaupun Komisi IV telah mendorong.

“Direktur itu tidak mengerti rumah sakit itu karena tidak lahir dan mengenal rumah sakit secara baik dan bisa saja dia sampai kalau dia masih baru belum mengetahui kondisi RSUD,” ucap Rovik.

Rovik pun menagih janji yang diungkapkan Sekda Provinsi Maluku Sadli Ie saat paripurna DPRD yang  akan melakukan evaluasi terhadap keberadaan Nazaruddin sebagai Direktur RSUD Haulussy.

“Kita tunggu saja janji itu, kalau belum kenapa harus disampaikan apa alasannya sebab ada visi besar pemerintah provinsi untuk ditingkatkan menjadi RS Internasional bisa terwujud,” pintanya.(S-20)